Sutra Khas Bugis
Kain Sutra telah di kenal luas di seluruh penjuru
Indonesia bahkan telah menembus pasar luar negeri . Sutra
atau sutera merupakan serat protein alami yang dapat ditenun menjadi tekstil. Jenis sutra yang paling umum adalah sutra dari kepompong yang dihasilkan larva ulat
sutra murbei yang diternak . Sutra bertekstur mulus, lembut, namun
tidak licin. Rupa berkilauan yang menjadi daya tarik sutra berasal dari
struktur dalam serat tersebut yang
membolehkan kain sutra membiaskan cahaya .
Untuk menghasilkan kain sutra yang berkualitas diperlukan
waktu yang lama mulai dari pemilihan ulat sutra yang bermutu , lalu pemintalan
benang , kemudian ditenun sehingga menjadi kain yang dapat digunakan untuk di
buat baju ,gaun, sarung , dan lain-lain . Tetapi masalah yang di hadapi sulitnya
bahan baku untuk membuat kain sutra yaitu ulat sutra karena faktor cuaca yang
selalu berubah – ubah
Ulat sutra itu terbagi dua yaitu ulat sutra liar dan ulat
sutra peliharaan / ternakan . Ulat
sutra yang sering di gunakan oleh penenun adalah ulat sutra ternakan karena
ulat sutra ternakan itu memiliki
kelebihan dari segi warna dan tekstur, dan kepompongnya serta kualitas benang
yang di hasilkan . Sedangkan ulat sutra liar itu sama kelebihannya tetapi memiliki
kekurangan benang sutra yang
membentuk kepompong itu mudah terputus sehingga menjadi hasil benang menjadi pendek.
Oleh karena itu penenun kain sutra cenderung lebih suka
menggunakan Ulat sutra ternakan karena kualitasnya banangnya yang tinggi . Berbeda dengan ulat sutra ternakan , ulat
sutra liar sangat susah di budidayakan .
Agar kain sutra tidak tertelan oleh waktu dan disaingi
oleh kain buatan pabrik kita harus tetap menjaga kelangsungan hidup ulat sutra
yang merupakan bahan dasar dalam pembuatan kain sutra dengan cara mendirikan
peternakan ulat sutra guna melanjutkan tradisi nenek moyang yaitu menenun .